Jawapos TV

Maestro Indonesia: Inspirasi dari Ciputra dan Sulianti Saroso – AEOmedia

AEOmedia.com: Maestro Indonesia: Inspirasi dari Ciputra dan Sulianti Saroso, berbagai informasi tentang musik dan film memang tidak akan pernah ada habisnya jika di bahas, Simak Yuk dan kita lihat Maestro Indonesia: Inspirasi dari Ciputra dan Sulianti Saroso.

Dedikasi dan kepedulian tinggi untuk memajukan bangsa menjadi benang merah tema yang diangkat Miles Films dalam episode 5 dan 6 film dokumenter Maestro Indonesia. Ciputra dalam pembinaan bulu tangkis di Indonesia, Sulianti Saroso dalam bidang kesehatan masyarakat. Aktor Nicholas Saputra didapuk sebagai narator.

CIPUTRA lahir pada 24 Agustus 1931 di Parigi, Sulawesi Tengah, dengan nama Tjie Tjien Hoan,” begitu Nicholas Saputra membuka kisah masa kecil Ciputra. Hidup dalam keluarga sederhana sebagai anak ketujuh dari pasangan pedagang kelontong tidak menciutkan tekad anak pesisir itu untuk menjadi orang hebat.

Sosoknya dikenal sebagai pengusaha konstruksi dan properti nasional. Dia merupakan sosok di balik sejumlah bangunan penting di Jakarta, salah satunya Ciputra Artpreneur. Kiprahnya dalam dunia pendidikan dan pengembangan seni Indonesia juga sangat diakui.

Lantas, bagaimana perkenalan Ciputra dengan bulu tangkis? Nico –sapaan Nicholas Saputra– mewawancarai sejumlah tokoh bulu tangkis dan orang dekat Ciputra untuk menggali cerita.

Kecintaan Ciputra pada olahraga telah tertanam sejak kecil. Masa remajanya akrab dengan aktivitas berlari. Hingga dia menjadi atlet lari berprestasi dalam PON 1952 mewakili Sulawesi Utara. Ciputra meyakini, olahraga dapat menghapus segala bentuk diskriminasi. Ketertarikannya terhadap bulu tangkis muncul saat berkuliah di ITB dan menonton atlet-atlet Indonesia merebut Piala Thomas 1958.

Dari situ, Ciputra meyakini bahwa lewat bulu tangkis, nama Indonesia bisa diperhitungkan di dunia. Sampai akhirnya dia menggagas terbentuknya klub bulu tangkis PB Jaya Raya pada 1976.

”Kondisi lapangan masih menyewa di Kuningan, kendaraan cuma motor bebek, belum ada asrama, dan masih minta kok-kok bekas dari pelatnas untuk latihan,” ungkap mantan juara ganda putri Uber Cup dan All England yang kini menjabat Ketua Harian PB Jaya Raya Imelda Wiguna. Selama 46 tahun berjalan, PB Jaya Raya telah berhasil melahirkan atlet-atlet hebat seperti Susi Susanti, Rudy Hartono, Greysia Polii, Apriani, Marcus Gideon, Hendra Setiawan, dan lainnya.

Tokoh berikutnya Profesor Doktor Sulianti Saroso MPH PhD yang dikenal sebagai inspirasi bagi para epidemiolog di Indonesia. Sosoknya dikenang karena terobosan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta keluarga berencana (KB). Kini namanya diabadikan dalam Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Produser Mira Lesmana mengatakan, proses produksi dimulai saat pandemi Covid-19 varian Delta merebak di Indonesia. Kondisi itu me-recall memori Mira bahwa Indonesia pernah berada dalam situasi yang sama. Dulu Sulianti merupakan tokoh yang berjasa memberantas wabah cacar di Indonesia. ”Ini bisa jadi refleksi bahwa dulu kita pernah punya sosok yang bisa mengatasi itu (wabah, Red),” tuturnya.

Para tokoh inspiratif Maestro Indonesia dipilih secara objektif dan komperehensif berdasar kriteria oleh tim kurator independen yang diketuai Goenawan Mohamad. Riset dilakukan dengan mencari arsip-arsip lawas tentang Ciputra dan Sulianti serta narasumber-narasumber yang kompeten. Juga, mewawancarai perwakilan pihak keluarga.

Sutradara Riri Riza mengungkapkan, film dokumenter itu ingin menyentuh para penonton, khususnya anak-anak muda. ”Cerita Pak Ci dan Ibu Sulianti itu luar biasa. Sebagai pembuat film drama, buat saya, ini lebih mengharukan. Sangat penuh semangat dalam keterbatasan. Dedikasinya terhadap kemajuan bangsa tak pernah berhenti,” papar Riri.

Proses pengumpulan dokumen melibatkan sejarawan demi memastikan kejelasan dari segala aspek, khususnya sumber foto.

Mira dan Riri berupaya memberikan warna baru pada film dokumenter kali ini agar otentik dan tidak terkesan kaku. ”Saya ingin film dokumenter ini menyentuh emosi, informatif, dan komunikatif juga,” ucap Mira. Atas dasar itu, aktor Nicholas Saputra terpilih sebagai narator dalam setiap episode dokumenter Maestro Indonesia.

”Nico punya kepedulian tinggi terhadap isu sosial. Dan, karena kami menyuguhkan Maestro Indonesia untuk anak muda, jadi ya butuh sosok yang populer juga,” terang Mira. Pilihan itu dirasa semakin tepat setelah proses syuting berlangsung. Mereka melihat langsung bagaimana Nicho membawakan setiap episode. ”Nico sangat curious. Dia banyak bertanya dan itu yang bikin episode Maestro Indonesia menjadi kompleks,” papar Mira.

Tantangannya, bagaimana mengemas cerita perjalanan hidup para maestro ke dalam durasi pendek berkisar 15–22 menit. Sebab, materi yang mereka dapatkan dari hasil wawancara para narasumber jauh lebih banyak dari yang diperkirakan. ”Kami harus menyarikan itu semua. Lalu, dipertimbangkan sama-sama. Part editing jadi bagian yang paling sulit,” papar Mira.

Keseluruhan episode Maestro Indonesia ditayangkan di kanal YouTube Pembangunan Jaya dan Miles Film agar bisa diakses masyarakat secara gratis dan mudah.

TENTANG MAESTRO INDONESIA

– Merupakan project Pembangunan Jaya yang diproduksi Miles Films dengan sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana.

– Kali pertama dibuat pada 2016. Empat episode sebelumnya adalah Chairil Anwar (tokoh bidang sastra), Soejoedi Wirjoatmodjo (bidang arsitektur), Nurcholish Madjid (tokoh pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia), serta Cornel Simanjuntak (tokoh musik).

– Project Maestro Indonesia diputuskan untuk kembali berjalan sejak April 2021.

– Proses produksi hingga syuting untuk dua episode terbaru memakan waktu enam bulan.

– Miles Films dan Pembangunan Jaya masih memiliki 30 daftar nama sosok inspiratif untuk episode-episode berikutnya. (*)

TRIVIA

– Mira mengungkapkan, saking excited-nya Nico pernah ”mengancam”-nya agar tidak memberikan kesempatan itu kepada orang lain.

– Tim produksi berencana mendatangi tanah kelahiran Ciputra di Parigi, Sulawesi Tengah. Namun, urung dilakukan lantaran Covid-19 varian Delta merebak.

– Mira baru mengetahui fakta bahwa Ciputra adalah mantan atlet lari saat menggarap Maestro Indonesia.

Artikel di kutip dari berbagai sumber dan kami rangkum kembali dengan bahasa yang sebaik mungkin. dan jangan lupa share postingan ini ke sosial media kalian.
Repost for: AEOmedia.com

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Maestro Indonesia: Inspirasi dari Ciputra dan Sulianti Saroso – AEOmedia yang dipublish pada 23 January 2022 di website Berita Portal Online Terkini - AEOmedia.com

Artikel Terkait

Leave a Comment