Barcelona (11/01) — Saat masih berusia 18 tahun, Xavi Hernandez tampil baik dan konsisten bersama Barcelona. Namun, ada momen ketika dirinya tak dipilih oleh pelatih Barca saat itu, Louis van Gaal.
Van Gaal yang memilih Pep Guardiola yang lebih berpengalaman pada saat itu dalam laga melawan Athletic Bilbao membuat ayah Xavi, Joaquin, murka. Ia pun komplain ke pencari bakat Real Madrid di Katalunya pada saat itu, Manuel Angel Romero.
“Mereka tak tahu pemain seperti apa yang mereka miliki, sebagus apa itu Xavi. Sepertinya mereka hanya melihat Pep. Besok jika kau mau, ayo kita ke (Real) Madrid,” tegas Joaquin.
Mendengar hal ini, Romero pun menghubungi Paco Jimenez, orang kepercayaan Vicente del Bosque yang saat itu melatih Los Blancos.
“Saya bilang ke Paco: ‘Wow, apa kau dengar? bilang kepada klub’. Dia melihat saya dengan sangat serius. ‘Kau mau apa? Cari masalah?’, balas dia kepada saya.”
“Tentu, saya ingin mendatangkan Xavi. Saya ingin merekrutnya saat dia masih sangat muda,” lanjut Romero.
Sang pencari bakat ini pun sebelumnya terkesima dengan kemampuan Xavi yang pernah ia hubungi pada usia 9 tahun. Saat itu, Xavi kecil bisa menganalisis pemain lawan dengan sempurna.
“Dia menjelaskan semuanya tentang lawan, siapa pemain yang perlu diawasi, cara mereka melakukan pelanggaran, sepak pojok …. luar biasa. Tentu, saya ingin merekrutnya untuk Real Madrid,” jelas Romero.