Vaksinasi Masih Rendah, Polandia Masuki Gelombang Kelima Covid-19 – AEOmedia

AEOmedia.com: Vaksinasi Masih Rendah, Polandia Masuki Gelombang Kelima Covid-19, pada kesempatan kali ini AEOmedia akan membahas topik lain yaitu tentang Vaksinasi Masih Rendah, Polandia Masuki Gelombang Kelima Covid-19, Kami merangkum Perihal dari luar negeri ini dari berbagai sumber untuk kami sajikan ke pengunjung setia kami dengan judul Vaksinasi Masih Rendah, Polandia Masuki Gelombang Kelima Covid-19.

– – Menteri Kesehatan Polandia Adam Niedzielski, mengatakan bahwa negaranya memasuki gelombang kelima pandemi Covid-19. Dia juga memperingatkan bahwa penyebaran varian Omicron berpotensi mencetak rekor lonjakan kasus baru Covid-19 di Polandia.

Meski jumlah kasus harian melandai sejak awal Desember, anggota timur terbesar Uni Eropa itu sedikit mempunyai waktu jeda dari gelombang keempat. Otoritas kerap melaporkan 10.000 lebih kasus harian di tengah tingkat vaksinasi yang rendah dan pembatasan ruang gerak masyarakat.

“Kami memprediksikan bahwa puncak infeksi akan terjadi pada pertengahan Februari dan angkanya mencapai sekitar 60.000 kasus per hari,” kata Menkes Adam Niedzielski saat jumpa pers.

Rekor kasus harian Polandia selama pandemi dilaporkan pada 1 April 2021 dengan 35.251 kasus. Menurut Menkes, kasus harian Covid-19 pada Selasa (18/1) kemungkinan mencapai 20.000 kasus.

Sebelumnya, sejumlah pejabat kesehatan Polandia mundur. Sebanyak 13 dari 17 anggota Dewan Medis Polandia memilih mundur dan mengecam kebijakan Perdana Menteri. Salah satu anggota yang mundur Dr Konstanty Szuldrzynski mengatakan kepada TVN24 bahwa tingkat kematian di negara-negara yang menerapkan pembatasan lebih ketat, angkanya lebih rendah dibanding Polandia. Dan, gelombang kelima pandemi bakal membebani layanan kesehatan di negara tersebut.

“Kami akan memasuki gelombang selanjutnya Omicron yang sama sekali tanpa persiapan. Harap diingat bahwa tingkat kematian yang tinggi di Polandia tidak sekadar terkait dengan persentase penerima vaksin yang rendah tetapi juga dengan fakta bahwa sistem kesehatan kami sangat ketinggalan,” sebutnya.

Menkes Polandia mengaku sudah berupaya membujuk anggota dewan yang hengkang agar melanjutkan tugasnya, namun gagal. Menurutnya, badan penasihat baru akan dibentuk dengan wajah yang berbeda.

“Perubahan itu terutama akan memperluas formatnya, sehingga semakin banyak ahli yang akan membantu dan memberi masukan nasihat kepada Perdana Menteri,” pungkas Menkes Adam Niedzielski.

Artikel di kutip dari berbagai sumber dan kami rangkum kembali dengan bahasa yang sebaik mungkin. dan jangan lupa share postingan ini ke sosial media kalian.
Repost for: AEOmedia.com